PMI Kabupaten Tegal setiap Tahun Raih WTP

SHARE

SLAWI - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal patut diacungi jempol. Sejak tahun 2017 lalu, PMI yang dinahkodai Iman Sisworo ini berhasil meraih penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari tim auditor akuntan publik independen Semarang, Jawa Tengah.

Untuk meraih WTP itu, memang tidak mudah. Jajaran PMI Kabupaten Tegal harus benar-benar melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya sebagai tim relawan sejati.

Pada tahun 2016 lalu, PMI telah dapat menyelesaikan pembangunan gedung yang dirintis sejak tahun 2012, di atas lahan seluas 3.699 meter persegi. Gedung itu berlokasi di kawasan yang sangat strategis yaitu di Alun-alun Hanggawana Slawi.

"Tahun 2017 lalu, kami juga meraih Juara Umum Jumbara PMR dan temu relawan PMI tingkat Jawa Tengah," kata Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo, saat ditemui di kantornya, Senin (28/9).

Menurut Iman, di tahun yang sama, pihaknya juga meraih juara 2 pengelolaan media sosial (medsos) PMI tingkat Jawa Tengah. Tak terkecuali, Sibat PMI Kabupaten Tegal juga memperoleh Kampiun Utama penanganan bencana dalam temu Sibat tingkat nasional.

"Di tahun 2017 itu, prestasi kami memang banyak. Termasuk juga awal dari penerapan sistem informasi manajemen donor darah (Simmdondar). Untuk itulah kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah yang diberikan kepada PMI Kabupaten Tegal, dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu atas suksesnya itu," ujarnya.

Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal Sunarto, mengatakan, kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan PMI, tidak hanya di lingkungan lokal Kabupaten Tegal. Akan tetapi juga kerap membantu atau menangani warga yang sedang dilanda bencana di luar daerah dan pulau. Tahun 2018 lalu, pihaknya mengirim tim relawan untuk menangani tanggap darurat bencana gempa bumi di Palu, Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selain itu, para relawan juga rutin mengikuti uji kompetensi yang digelar oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Setiap tahun, minimal 3 orang relawan yang dikirim untuk mengikuti kegiatan tersebut.

"Saat ini relawan yang sudah sertifikasi sekitar 15 orang," sambungnya.

Menurut Sunarto, kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan PMI selama ini, tidak lepas dari dukungan serta sumbangsih masyarakat dan para donatur. Untuk itulah, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tegal yang telah memberikan bantuan baik dana maupun daya sehingga dapat melaksanakan tugas sosial kemanusiaan dengan baik.

Sejauh ini, penyaluran bantuan yang sudah dilaksanakan PMI antara lain bantuan air bersih, sembako kepada korban bencana banjir, kebakaran, angin puting beliung dan lainnya. Termasuk juga berperan atau turut serta dalam operasi SAR saat ada warga yang hanyut tenggelam serta mengalami musibah lainnya.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, PMI Kabupaten Tegal juga telah berperan dalam upaya pencegahan Covid-19 yang kegiatannya antara lain sosialisasi, edukasi, penyemprotan disinfektan, dan menjadi tim pemakaman jenazah Covid-19.

"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Tegal yang telah menyalurkan sumbangannya melalui bulan dana PMI yang sangat bermanfaat bagi pelaksanaan tugas-tugas sosial kemanusiaan selama ini," ujarnya.

Sementara itu, Bagian Keuangan PMI Kabupaten Tegal Itasari Anggraeni mengatakan, sejak tahun 2017 hingga 2020, PMI Kabupaten Tegal meraih penghargaan WTP dari tim auditor akuntan publik independen Semarang.

"Tim ini mengaudit pengelolaan administrasi keuangan. Alhamdulilah, sejak 4 tahun terakhir ini hasilnya baik, bahkan kita meraih WTP," ucapnya.

Menurut Itasari, hasil audit keuangan itu, merupakan dasar untuk Musyawarah Kerja PMI Kabupaten Tegal yang digelar rutin setiap tahun.

"Ini sebagai pertanggungjawaban" tukasnya. (sumber : radartegal.com)