SIBAT

Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT)

Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) adalah warga masyarakat yang menyatakan diri sebagai TSR atau relawan PMI yang bersedia mendarma baktikan waktu, tenaga dan pikiran untuk memotivasi, menggerakkan dan memobilisasi masyarakat di lingkungannya agar mampu melakukan upaya-upaya kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana dalam kegiatan KBBMPERTAMA dengan memobilisasi dan melibatkan partisipasi masyarakat secara penuh.

Mereka berasal dari desa/kelurahan mitra PMI setempat dan telah mendapatkan dukungan serta kepercayaan dari seluruh masyarakat, yang telah dididik dan dilatih dalam upaya kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana.

Tim Sibat adalah milik masyarakat, berasal dari masyarakat dan bekerja untuk masyarakat. Kader tim Sibat tidak hanya berfungsi sebagai nara sumber dalam pendampingan dan pembinaan kegiatan KBBM-PERTAMA PMI di wilayahnya, namun diharapkan juga dapat memainkan peran sebagai sebagai fasilitator, motivator, dinamisator, akselerator dan motor penggerak dalam kegiatan-giatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana.

Fungsi dan peranan

Tim Sibat berfungsi dan berperan sebagai pendamping sekaligus sebagai penggerak, pembimbing, penyuluh dan motivator yang memobilisasi masyarakat dalam kegiatan/upayaupaya kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana di masyarakat.

Keberadaan tim Sibat dimaksudkan pula untuk membantu Pengurus Cabang PMI dan KSR dalam membina, memobilisasi masyarakat, mengarahkan kegiatan, monitoring dan supervisi serta evaluasi kegiatan KBBM-PERTAMA yang telah dilaksanakan.  

Bagaimana menjadi anggota tim Sibat

Agar ia mampu menjalankan tugas dan perannya dengan baik, maka seorang kader l pendamping semestinya memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai berikut:

  1. Berdomisili tetap di desa/kelurahan.
  2. Berusia 21 s.d 60 tahun.
  3. Berminat menjadi tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (tim Sibat).
  4. Minimal berpendidikan SD.
  5. Mampu berkomunikasi secara efektif dan mempunyai hubungan luas di masyarakat.
  6. Dapat bekerjasama dengan masyarakat, PMI dan institusi lain.
  7. Memiliki kompetensi dan ketrampilan manajemen kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat.
  8. Berjiwa pemimpin, mempunyai integritas pribadi baik dan pengabdian tinggi.
  9. Diterima dan dipercaya oleh pamong atau tokoh masyarakat dan masyarakat luas.
  10. Tulus, ikhlas dan tanpa pamrih bekerja untuk masyarakat.

Siapa saja yang dapat menjadi anggota tim Sibat

Siapa saja dapat menjadi anggota tim Sibat asal memenuhi persyaratan. Tim Sibat dapat berasal l dari:

  1. Kader Posyandu/bidan desa/Polindes.
  2. Program Kesejahteraan Keluarga (PKK)
  3. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
  4. Badan Perwakilan Desa (BPD).
  5. Karang Taruna.
  6. Tokoh agama.
  7. Tokoh masyarakat.
  8. Unsur-unsur lain yang ada di masyarakat setempat.

 

Tugas dan tanggung jawab umum tim Sibat

  • Melakukan upaya-upaya pemberdayaan kapasitas dan pengorganisasian masyarakat agar dapat mengambil inisiatif dan melakukan tindakan dalam meminimalkan dampak bencana yang terjadi di lingkungannya dengan menggunakan strategi dan pendekatan konsep KBBMPERTAMA.
  • Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka tim Sibat memiliki tugas dan tanggungjawab dalam menggerakkan dan memobilisasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan KBBMPER l TAMA, antara lain:
  • Sosialisasi konsep KBBM-PERTAMA dan penyadaran masyarakat tentang tingkat bahaya, kerentanan dan risiko bencana dari rumah ke rumah atau dari keluarga ke keluarga maupun masyarakat luas dalam berbagai forum/kesempatan.
  • Bersama-sama dengan masyarakat melakukan pemetaan desa tentang tingkat l kerentanan/kerawanan, maupun pemetaan sumber daya.
  • Memberikan pelatihan/penyuluhan kepada masyarakat di lingkungannya tentang upayaupaya kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana maupun sistem p e ri n g a t a n l dini dan upaya-upaya mitigasi.
  • Memobilisasi masyarakat dalam mengimplementasikan rencana kegiatan. Membantu aparat desa, LPM, maupun BPD dalam merumuskan Rencana Pengendalian dan Operasional Kesiapsiagaan Bencana melalui Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan l maupun upaya-upaya Tanggap Darurat Bencana.
  • Mengorganisir pelatihan/simulasi/gladi bagi masyarakat sehingga masyarakat menjadi familiar/terbiasa dan mampu melaksanakan langkah-langkah evakuasi dan upaya-upaya penyelamatan dan pengamanan diri saat bencana riil terjadi.
  • Membantu merumuskan cara-cara menjaga keberlangsungan (sustainability) kegiatan melalui fund raising, penyadaran sosial dll.
  • Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam perencanaan, implementasi, monitoring, evaluasi dan sustainability (keberlangsungan) kegiatan KBBMl PERTAMA.
  • Mengorganisir masyarakat dalam melaksanakan berbagai program terkait seperti Program Kesehatan berbasis masyarakat (Community Based Health), Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (CBFA), Perlindungan Lingkungan Hidup, PHC (Perawatan keluarga) dll.
  • Mengorganisir pelatihan/simulasi/gladi bagi masyarakat sehingga masyarakat menjadi familiar/terbiasa dan mampu melaksanakan langkah-langkah evakuasi dan upaya-upaya l penyelamatan dan pengamanan diri saat bencana riil terjadi.
  • Membantu merumuskan cara-cara menjaga keberlangsungan (sustainability) kegiatan l melalui fund raising, penyadaran sosial dll.
  • Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam perencanaan, implementasi, monitoring, evaluasi dan sustainability (keberlangsungan) kegiatan KBBMl PERTAMA.
  • Mengorganisir masyarakat dalam melaksanakan berbagai program terkait seperti Program Kesehatan berbasis masyarakat (Community Based Health/CBH), Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (Community Based First Aid/CBFA), Perlindungan Lingkungan Hidup, Primary Health Care/PHC (Perawatan keluarga) dll.