SMA N 1 Slawi Gelar Donor Darah

SHARE

Slawi - SMA 1 Slawi bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia  Kabupaten Tegal mengadakan kegiatan donor darah, Selasa (9/3). Donor darah yang diadakan di masa pandemi Covid-19 itu diikuti warga sekolah diantaranya siswa, guru dan karyawan dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, juga mengikuti pengukuran suhu tubuh di pintu masuk sekolah dan skrining kesehatan. 
Kepala SMA 1 Slawi, Mimik Supriyatin mengatakan, sebelum pandemi, kegiatan donor darah rutin dilakukan SMA 1 Slawi satu kali setiap semester. Namun, dengan adanya pandemi dan siswa melakukan pembelajaran secara daring, kegiatan donor darah menjadi tertunda selama setahun ini. 
“ Sekarang Donor darah sukarela dapat dilaksanakan kembali karena stok darah di PMI menipis selama masa pandemi. Dengan adanya informasi dari PMI bahwa stok darah menipis, kami langsung siap untuk membantu. Sebab, di luar sana banyak orang yang berharap mendapatkan darah,”kata Mimik. 
Wakil Kepala SMA 1 Slawi Bidang Kesiswaan, Neni Dwi Agustini menambahkan, dalam kegiatan itu diperoleh 42 kantong darah, terdiri atas golongan A sebanyak 11 kantong, golongan B 15 kantong dan golongan 11 kantong dan golongan AB 5 kantong. 
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Tegal, Iman Sisworo menyampaikan, terima kasih terhadap warga sekolah SMA N 1 Slawi yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela. Selama pandemi Covid-19, kegiatan donor darah sukarela di sekolah menjadi tertunda. 
“Sebenarnya mereka menunggu kita (PMI), tapi kita juga masih mempertimbangkan apakah kegiatan ini dibolehkan atau tidak,”terangnya. PMI mengadakan donor darah di sekolah, setelah mendapat dukungan surat dari Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, yang membolehkan kegiatan donor darah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan juga  adanya dukungan rekomendasi Bupati Tegal selaku Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal. Selama pandemi, PMI Kabupaten Tegal pernah kekurangan stok darah cukup banyak. 
“Kebutuhan darah Kabupaten Tegal sebanyak 1.500 kantong per bulan. Saat awal pandemi, sempat 50 persen kurangnya. Saat ini  Alhamdulillah dengan dimulainya kegiatan donor darah di kelompok-kelopok masyarakat sekarang mulai terpenuhi 1.000 sampai 1200 kantong, apalagi kalau kegiatan Donor Darah di Sekolah sudah dimulai lagi, perolehanya lebih banyak lagi”pungkasnya.